Sinopsis Lengkap Anime Barakamon

Sinopsis Lengkap Anime Barakamon – Anime ini menceritakan tentang keseharian seorang Kaligrafer yang tinggal di sebuah Pulau. Kaligrafer ini bernama Handa Seishu, awal sebelum dia dikirm ke pulau itu Handa telah memukul seorang Direktur Seni Kaligrafer saat Penerima Penghargaan EIKA Awards. Handa memukulnya karena Direktur itu telah mengkritik kaligrafinya, dia mengatakan Kaligrafinya sangat membosankan bahkan dia menyebutkan seperti buku tiruan. Sebab itulah Handa dikirm orang orang tuanya ke sebuah untuk mendinginkan kepalanya.

Sinopsis Lengkap Anime Barakamon


Setelah sampai pulau, dia tidak menemukan yang namanya Bus atau Taxi. Tapi kemudian ada seorang kakek yang baik hati menupanginya dengan sebuah Traktor yang di modifikasi menjadi kendaraan. Walaupun tidak secepat Motor setidaknya dia bisa sampai ke Rumah Sewaaanya.

Setibanya di rumah, Handa dikejutkan oleh Kepala Desa dan memberikan kunci rumah kepadanya. Kepala Desa menunjukkan isi rumah tersebut kepada Handa. Handa sedikit terkejut ketika melihat Kertas Jimat di dalam lemari dan pada saat kedapur dia dikejutkan lagi oleh seekor Tikus. Bukan hanya itu saja, dia bahkan dikejutkan lagi oleh oleh anak kecil yang bersembunyi di dalam lemari dapur. Anak itu bernama Kotoishi Naru dan telah menjadikan rumah Handa sebagai Markasnya. Handa semakin bingung entah kenapa didalam rumah yang terkunci ada seorang anak kecil didalam rumahnya.Handa pun mengusir Naru dan Kepala Desa keluar. 

Handa telah membersihkan rumah dan langsung membuat Kaligrafi. Tapi Handa tidak bisa konsentrasi, jadi dia kedapur untuk mengambil minum. Setibanya didapur entah kenapa Kepala Desa dan Naru juga ada didapurnya. Handa mengusirnya kembali dia semakin tidak fokus, tiba – tiba Naru sudah ada dirumahnya dan malah menggunakan alat Kaligrafi untuk menulis namannya. Handa sedikit marah kemudian dia kembali manulis. Naru memuji tulisan Handa yang keren tapi dia juga mengatakan mirip seperti tulisan gurunya disekolah. Setelah mendengar itu, Handa kembali dibayang – bayangi oleh perkataan Direktur yang dipukulinya. Handa jelas marah, dia meremas kertas dan melemparnya ke kepala Naru, lalu pergi keluar dan duduk di pinggir pantai sambil merenung.

Naru kembali menghampiri Handa untuk meminta maaf dan membuat ulang kaligrafi yang telah dibuang Handa sebelumnya. Naru berkata kepada Handa bahwa tulisannya seperti buku tiruan, dengan gerak refleknya Handa menjatuhkan Naru ke Laut. Naru tidak apa – apa, kemudian membalas Handa dan menjatuhkannya kelaut. Setelah keluar dari pantai, Naru mengajak Handa melihat Matahari terbenam.

Handa dan Naru kembali pulang kemudian kembali bertemu dengan kakek yang dijumpainya pertama kali dan ternyata adalah kakek Naru. Seluruh masyarakat disana datang untuk membantu mengemasi barang Handa kerumah, dan Naru pun mengenalkan temannya yang bernama Hina. 

Setelah rumahnya rapi dan bersih, semangat Handa muncul dan membuat Kaligrafi yang sangat indah. 

Hiroshi yang merupakan anak dari Kepala Desa, walaupun sudah berjuang keras dia selalu saja mendapat peringkat tiga dalam semua pelajaran. Orang tuanya tidak risau dengan itu, lalu menyuruh Horoshi mengantarkan Champon (Makanan yang dibungkus) untuk Handa. Hiroshi sangat keberatan bahwa sangat itu sangat merepotkan.

Sudah seminggu sejak Handa datang ke pulau tapi dia belum bisa membuat Kaligrafi yang memuaskan hatinya. Dia datang ke pulau untuk memfokuskan dirinya dan untuk membuktikan pada Direktur itu. Dan saat ingin fokus menulis Handa dikejutkan oleh Naru, lalu memperkenalkan Miwa dan Tama. Mereka hanyalah anak SMP. Miwa masuk sembarangan dan menanyakan barang – barangnya pada Handa, karena rumah itu sebelumnya Markas mereka. Kemudian mereka mengacau pekerjaan Handa dan mengataan bahwa menjadi Kaligrafer itu sangatlah mudah, Handa jengkel dan menunjukkan apa itu kaligrafi yang sebenarnya. Miwa dan Tama terkesan, mereka juga ada PR dari sekolah untuk membuat kaligrafi dan meminta Handa untuk mengajarinya. Naru, Tama dan Miwa pergi dari rumah Handa.

Handa kembali fokus untuk menulis, tapi Naru datang kembali hingga mengejutkan Handa. Naru mengenalkan Hina kepada Handa. Handa sedikit marah dan menyuruh mereka main diluar, Hina pun menangis keras. 

Handa mengabaikan mereka dan membiarkan bermain didalam rumah. Handa mulai kembali fokus tapi selalu saja dikacaukan. Kali ini karena nyamuk, nyamuk terbang dan menempel di pipi Handa lalu Naru pun menamparnya. Alat – alatnya berserakan, Handa marah dan mengikat Naru dengan kabel. Miwa tak sengaja melihatnya dan salah paham, tapi Naru tidak apa – apa malah merasa menyenangkan sedangkan Hina menangis melihat Naru. Lalu mereka semua diusir keluar.

Hiroshi datang kerumah handa untuk mengantarkan Champon, saat Handa membuka pintu dia terjatuh di pundak Hiroshi. Handa sangat kelelahan sebab kurang tidur dan muntah. Naru kembali datang, dan menolong Handa.

Handa pingsan, kemudian Hiroshi membawanya kedalam rumah. Naru masuk ke kamar Handa, dan Hiroshi melihat ada banyak kaligrafi yang berserakan. Naru mengatakan bahwa Sensei Handa itu masih belum bisa menulis sesuatu yang bagus setelah menulis semua ini. Hiroshi mengatakan ia selalu melakukan sesuatu dengan setengah – setengah karena itulah ia selalu mendapat peringkat tiga. Dan Hiroshi berfikir bahwa Sensei Handa itu sebenarnya memiliki bakat, mampu bekerja keras adalah bakat yang terbaik.

Handa sudah sadar lalu memakan Champon, dan Hiroshi mengatakan bahwa ini terakhir kalinya dia bisa membawakan makanan menurutnya Handa sangat menyusahkan keluarganya. Hiroshi kemudian pulang, karena tidak enak Champon yang dibawanya sedikit rusak maka ia mengatakan akan membawaan makan malam.

Keesokan harinya Naru datang, ia melihat Sensei Handa tergeletak di depan pintu. Handa pun dibawa ke Rumah Sakit. Perawatnya bilang bahwa dia demam, kurang tidur dan nafsu makan yang buruk sehingga harus rawat inap satu malam.

Naru masih menemani Sensei Handa, lalu Tama dan Miwa datang untuk menjenguk. Tama melihat Infusnya hampir habis, Handa pun berkata bukanakah itu akan kembali terisi ketika habis. Karena rumah sakit belum modern maka harus diisi secara manual. Mereka semua histeris dan memanggil Perawat. Akhirnya infus sudah terisi penuh. Hiroshi datang membawa perlengkapan tulis Handa. Walau begitu, dia melarang Handa untuk bekerja karena harus istirahat total. 

Hiroshi, Miwa, Tama dan Naru kemudian pulang, Handa mengantar mereka sampai depan pintu. Saat masuk kamar Handa bertemu dengan kakek tua dan dia terkejut. Kakek itu berkata bukankah mereka mengkhawatirkanmu? Mereka sepertinya sangat lega ketika mendengar kau baik – baik saja. Kakek itu terus pergi begitu saja. 

Hasrat menulis Handa kembali muncul, dia lalu menyuruh perawat untuk memanggil Kepala Desa agar membawakan alat tulisnya. Perawat itu tidak mengerti dan salah paham akhirnya ia memukul kepala handa hingga pingsan dan menelpon Kepala Desa bahwa demamnya naik drastis.

Esoknya Handa sudah mulai baikan dan sudah boleh pulang, ketika bertanya kepada perawat dimana pasien kakek tua yang disebelah ruangannya itu. Perawat mengatakan bahwa hanya Handa lah satu – satunya pasien yang menginap di Rumah Sakit ini. Handa terkejut, Naru pun mengira bahwa Handa telah melihat hantu, Handa pun pingsan. 

Handa menelfon Kawafuji, dia mengonfirmasi Kaligrafi terbaru yang akan dikirim untuk Pameran Kasho Tokyo, salah satu pameran kaligrafi. Handa pergi sebuah toko untuk membeli tinta karena sudah habis. Sesampai disana dia bertemu dengan Tama yang juga membeli tinta. Ternyata tinta yang dijualnya tinggal satu, Handa pun membiarkan Tama yang membelinya.

Sepulang perjalanan mereka mengobrol, Tama memberitahukan bahwa dia seorang penulis Manga. Dia meminta Handa untuk mengoreksinya. Handa terpaksa membawa Manga yang diberikan Tama.

Malam harinya, Hiroshi kembali membawakan Champon, saat Handa tiba dia jatuh ke pundak Hiroshi. Handa kelelahan dan tidak pernah istirahat. Tak sengaja Tama melihat adegan Hiroshi dan Handa sedang berpelukan, dan terjadilah kesalahpahaman.

Keesokan harinya Kawafuji menelfon bahwa karya yang dikirimnya itu ternyata mendapat Peringkat Dua, Handa depresi mendengar kabar itu terlebih lagi yang mengalakahkannya adalah anak berusia 18 tahun.

Naru, Tama dan Miwa datang kerumah Handa untuk mengajak ke acara perebutan mochi. Handa masih depresi dan merajuk, dia tidak percaya seberapa besar usaha yang dilakukannya. Naru kembali menyemangatinya dan membawanya ke acara itu.

Perebutan Mochi itu dimana seseorang melempar mochi yang telah selesai pembangunannya. Handa ikut dalam perebutan mochi itu tapi dia tidak mendapat apapun lalu seseorang nenek tua bernama Yasuba berkata itu karena kau selalu melihat keatas, sabar tunggu dan lihatlah kebawah, itu triknya. Handa lalu bertanya bagaimana jika tidak mendapatnya ? Yasuba menjawab jika saat itu terjadi, biakan saja orang itu mendapatkannya. Handa mengikuti perkataan Yasuba, tapi dia tetap tidak mendapatkan satupun.

Handa masih mengingat perkataan Yasuba saat menulis, saat sudah selesai dia hendak menghidupkan komputer tapi tiba – tiba komputernya rusak. Dia ragu ada orang yang bisa memperbaiki komputernya, terus menelfon Kawafuji. Ternyata HP nya juga rusak karena jatuh kelaut.

Sudah lebih dari sebulan sejak Handa datang kepulau. Bertentangan dengan kehidupan Slow Life yang diharapkan, hari – harinya disitu sangatlah sibuk. Handa kemudian pergi ke Toko Kinoshita untuk meminjam telepon dan bertemu dengan Akki, adik laki – lakinya Tama. Saat menelpon, Kawafuji mengatakan bahwa sebentar lagi akan ada Pameran Naruka. Dia ingin Handa membuat Kaligrafi yang lebih bagus lagi.

Handa kembali menulis, tapi dia tidak bisa menulis apapun lalu pergi keluar rumah. Dijalan dia bertemu seorang yang tampangnya sangat garang dan ternyata dia adalah ayahnya Miwa. Ayahnya pun meminta Handa untuk membuatkan nama pada perahu nya. Handa menerimanya namun dia agak kesulitan karena kuas yang dipakai sangatlah beda. Handa sangat bingung bagaimana menulisnya, karena tidak sama seperti menulis dikertas. Tapi lama kemudian hasrat menulisnya muncul dan dapat menulis, Miwa dan ayahnya melihatnya bekerja. Setelah selesai ayah Tama sangat gembira dan memberikannya sepanci rumput laut.

Esoknya, kakek Naru datang dan memberikannya kripik bernama Konomon. Konomon ini sangat enak, sehingga saat Handa mulai menulis dipikirannya hanya ada Konomon. Sehingga kaligrafinya bertuliskan Konomon. 

Miwa, Tama dan Naru datang ketempat Handa untuk belajar kaligrafi. Handa serius mengajar mereka, tapi mereka malah bermalas – malasan. Setelah selesai belajar, datang Kepala Desa dan menyuruh Handa kepantai untuk mengawasi mereka.

Naru, Hina dan kawan – kawanya juga kepantai termasuk Hiroshi, Miwa dan Tama. Mereka bersenang – senang disana, tapi Handa tidak dia hanya jatuh dan pingsan tiha kali disana. Hari sudah menunjukkan jam 12 siang mereka pulang makan dan setelah itu tidur di rumah Handa.

Pada hari itu, Kawafuji pergi kepulau bersama Kousuke, anak 18 tahun yang mengalahkan Handa. Mereka berdua bertemu dengan Naru dan menanyakan alamat Handa tinggal. Kemudian datang seorang penduduk disana melihat mereka berdua, dia curiga kalau mereka pencuri anak dan dibawalah ke rapat Desa.

Malam harinya Naru dan Hiroshi makan malam dirumah Handa karena orang tua mereka menghadiri rapat desa. Lalu muncullah Miwa membawa Kawafuji yang sedang mabuk dan Kousuke. Mereka semua berkumpul di rumah dan makan bersama. Kousuke memperkenalkan dirinya kepada Hiroshi dan Miwa. Hiroshi dan Miwa terkejut, karena dia orang yang dibicarakan Handa. Mereka berdua takut, jika saja Handa tau tentang dia maka dia akan bunuh diri.

Hari sudah larut, Hiroshi dan Miwa menyuruh teman Handa kembali pulang ke penginapan. Handa sebenarnya tau kalau anak itulah yang mengalahkannya. Besoknya Kousuke mengunjungi Handa, dia sangat kagum pada tulisannya. Tapi semenjak Handa kalah darinya, dia mengejek dan menyuruh kembali pulang ke Tokyo. Handa tidak mau, dia masih ingin disini dan mengembangkan Kaligrafinya.

Sehari sebelum teman Handa pulang ke Tokyo. Hiroshi, Tama, Naru dan Handa pergi ke laut untuk memancing. Handa dan Kousuke sebagai anak kota baru pertama kalinya memancing. Miwa pun mengajarkannya. Beda dengan Hiroshi dia berambisi menangkap Hisan Iwo. Hisan Iwo atau Ikan Kakap Batu adalah ikan dengan kualitas tinggi. Sorenya Hiroshi hampir mendapatkan ikan itu, namun lepas karena kail sangat longgar. Mereka semua langsung tertawa dan pulang kerumah. Hasrat menulis Handa muncul, dia pun menulis kaligrafi dengan ikan kakap. Pagi harinya Kawafuji dan Kousuke pulang ke Tokyo.

Hari ini adalah Ulang Tahun Naru, Miwa dan Tama datang ketempat Handa meminta uang untuk membeli kue dan juga menyuruh Handa mencarikannya Hadiah. Handa bingung apa yang mau diberikan untuk Naru. Kemudian dia pergi jalan – jalan keluar. Dijalan Handa ketemu Kenta dan temannya yang seumuran Naru. Handa minta tolong agar dicarikan Kumbang Badak sebagai hadiah Naru. Kenta menolaknya dan menyuruhnya mencari sendiri. 

Handa menemukan Kumbang Hercules, tapi dia terlalu takut untuk mengambilnya. Handa pun meminjam jaring Kenta, saat mendapatkannya Handa terjatuh. Tangannya menimpa kumbang, kumbang pun mati. 

Handa kembali pulang dan masih belum menemukan hadiahnya. Setibanya dirumah, rumah itu penuh dekorasi pesta yang dibuat Tama dan Miwa. Naru sudah tiba dirumah dan disambut dengan kejutan. Handa member Naru hadiah sebuah kartu yang berisi Tiket Untuk Berbuat Apa Saja 1 Kali. Tak menyangka, Naru sangatlah gembira.

Esok harinya, Naru mengajak Handa Ziarah, disana mereka menemani makam neneknya Naru sampai malam. Miwa dan Tama juga ada disana, dan mereka bermain kembang api bersama.

Pameran Naruka tinggal dua Minggu lagi, Handa masih belum membuat Kaligrafi. Lalu Naru dan kawan – kawan datang mengajak Handa bermain. Mereka bermain ayunan di dekat sungai, Handa melarang mereka karena bahaya. Tak lama sesudah bermain, mereka pulang. Dijalan pulang Handa terjatuh dan pingsan. Hasrat menulisnya muncul ketika melihat bintang dilangit. Setelah pulang dia membuat Kaligrafi yang bertemakan Bintang.

Hari berikutnya Miwa dan Tama datang untuk menunjukkan Kaligrafinya yang telah selesai lalu mengatakan akan ada festival. Handa pun pergi ke Festival bersama Naru. Disana mereka bersenang – senang, saat acara puncak tiba yaitu kembang api. Handa ingin mengatakan kepada mereka bahwa dia akan kembali ke Tokyo tapi tidak jadi. 

Naru datang pagi – pagi kerumah Handa, namun dia sudah pulang ke Tokyo tanpa mengatakan apapaun. Di Tokyo Handa pergi ke kantor Kawafuji untuk menunggu Direktur. Direktur pun sudah datang, Handa sebenernya agak takut tapi dia langsung meminta maaf Kepada Direktur atas perbuatannya waktu itu.

Direktur melihat Kaligrafi Handa yang bertema Bintang, katanya itu hanya contoh dan bukan untuk untuk Pameran. Handa kembali membuat Kaligrafi, tapi dia tidak bisa membuat dengan gaya menulis yang sama dan memanggil kawafuji untuk membantu. 

Walaupun sudah tengat waktu sebelum Pameran, Handa akhirnya dapat menyelesaikannya. Tama dan kawan – kawan berambisi untuk membersihkan Rumah untuk menyambut kepulangannya di Pulau. 

Disisi lain Handa ingin kembali kepulau itu, ibunya melarang tapi Handa tetap bersikeras. Hanya dipulau itulah dia bisa merubah hidupnya dan juga kaligrafinya. Setelah lama mempertimbangkan, akhirnya ia diperbolehkan kembali kepulau itu demi Handa.

Handa sudah mengetahui nilai kaligrafinya. Dia sudah sampai di Pulau, sama seperti awal ceritanya dia dijemput oleh kakek Naru menggunakan Traktor. Handa sudah tiba dirumah dan disambut meriah oleh Naru dan teman – temannya.  Dan dia kembali melanjutkan hidupnya menjadi seorang Kaligrafer.

**

1 komentar:

Komentarlah dengan bijak ^_^